Berdasarkan data sebanyak 70% dari total jumlah seluruh penduduk di Indonesia menggunakan perangkat seluler. (Goswami 2007), yang mana berkisar 150 juta penduduk Indonesia menggunakan perangkat seluler yang juga dapat dikatakan sebagai perangkat bergerak atau mobile devices. Kenyataan ini juga sekaligus sebagai peluang Organisasi atau Institusi Pendidikan untuk menyelenggarakan proses pembelajaran memanfaatkan perangkat bergerak sebagai media yang di kenal dengan mobile learning.
Mobile learning merupakan bagian dari pembelajaran elektronik atau lebih di kenal dengan e-learning. (Georgiev, Georgieva & Smrikarov, 2006) Terkait dengan jumlah pengguna perangkat bergerak yang banyak, mobile learning dapat dijadikan salah satu alternatif untuk memecahkan permasalahan dalam bidang pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama terutama masalah pemerataan akses infomasi pendidikan, kualitas konten pembelajaran (berupa materi pembelajaran baik berbentuk teks atau gambar dan contoh soalnya) dan kulitas pengajar (pengajar yang memiliki kemampuan membuat atau menyampaikan materi pembelajaran dan mengelola kegiatan belajar mengajar dengan baik).
Oleh karena itu, Yayasan TEI Bandung, membuat pengembangan system m-learning tingkat SMP untuk membantu kegiatan belajar mengajar memanfaatkan fasilitas perangkat mobile. System ini akan mencakup mengenai materi pembelajaran, forum komunikasi dalam pembelajaran antar user (dalam hal ini pelajar dan pengajar), kemudian system latihan (ujian). System ini akan dijalankan baik secara offline (materi pembelajaran disimpan terlebih dahulu didalam perangkat bergerak untuk dipelajari guru dan siswa kapan dan dimanapun) dan online (proses pembelajaran secara langsung terhubung kepada system untuk melakukan pengaksesan materi, soal dan berinteraksi dengan pelajar atau pengajar, yang dilakukan kapan dan dimana saja asalkan memiliki akses internet).
Sumber:Teichno
Mobile learning merupakan bagian dari pembelajaran elektronik atau lebih di kenal dengan e-learning. (Georgiev, Georgieva & Smrikarov, 2006) Terkait dengan jumlah pengguna perangkat bergerak yang banyak, mobile learning dapat dijadikan salah satu alternatif untuk memecahkan permasalahan dalam bidang pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama terutama masalah pemerataan akses infomasi pendidikan, kualitas konten pembelajaran (berupa materi pembelajaran baik berbentuk teks atau gambar dan contoh soalnya) dan kulitas pengajar (pengajar yang memiliki kemampuan membuat atau menyampaikan materi pembelajaran dan mengelola kegiatan belajar mengajar dengan baik).
Oleh karena itu, Yayasan TEI Bandung, membuat pengembangan system m-learning tingkat SMP untuk membantu kegiatan belajar mengajar memanfaatkan fasilitas perangkat mobile. System ini akan mencakup mengenai materi pembelajaran, forum komunikasi dalam pembelajaran antar user (dalam hal ini pelajar dan pengajar), kemudian system latihan (ujian). System ini akan dijalankan baik secara offline (materi pembelajaran disimpan terlebih dahulu didalam perangkat bergerak untuk dipelajari guru dan siswa kapan dan dimanapun) dan online (proses pembelajaran secara langsung terhubung kepada system untuk melakukan pengaksesan materi, soal dan berinteraksi dengan pelajar atau pengajar, yang dilakukan kapan dan dimana saja asalkan memiliki akses internet).
Sumber:Teichno
0 Comments:
Post a Comment